Listrik pintar didengungkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai salah satu inovasi pemerintah dalam menghemat penggunaan listrik. Bentuknya adalah listrik prabayar. Sebagaimana pulsa prabayar, listrik prabayar pun harus diisi dulu dengan “pulsa listrik” agar bisa digunakan. Token listrik merupakan satuan pembayaran dalam Kilo Watt Hour (KWh) ketika mengisi ulang daya listrik di meteran prabayar.
Pada pulsa token listrik tersebut, konsumen akan menerima 20 digit kode token yang kemudian diinput ke meteran prabayar di rumah. Token pulsa listrik bisa didapatkan di banyak tempat mulai dari penjual pulsa, warung, minimarket, ATM bank, lewat SMS banking, lewat m banking, internet banking hingga di aplikasi belanja online. Berikut tatacara pembelian pulsa listrik secara online di situs belanja (misalnya : Bukalapak, Tokopedia, Cermati, dsb) dan juga lewat aplikasi online shopping.
Beli Pulsa Listrik dari Situs Belanja
Pertama, buka situs belanja online yang diingini menggunakan browser dari Hp atau laptop. Selanjutnya klik menu top up dan tagihan atau yang semacamnya. Klik menu Listrik PLN kemudian pilih token dan isikan nomor Meter/ID Pelanggan. Selanjutnya pilih nilai token listrik yang diperlukan. Cek bahwa data Nama pemilik ID, nomor meter/ID pelanggan, dan nilai token yang ditampilkan betul. Selanjutnya klik “beli sekarang”. Jangan lupa untuk menginput kode promo jika memang memilikinya.
Tentukan metode pembayaran yang paling sesuai. Lakukan pembayaran kemudian verifikasi transaksi pembayaran yang sudah dilakukan. Konsumen akan mendapatkan salinan bukti transaksi di mana di dalamnya terdapat 20 digit kode token untuk diinput ke meteran.
Beli Pulsa Listrik Token Prabayar dari Aplikasi
Download aplikasi belanja online dari Play Store yang diinginkan misalnya : Bukalapak, Tokopedia atau Cermati. Pasang aplikasinya di ponsel kemudian buka. Pilih menu Listrik PLN atau yang semacamnya. Kemudian pilih PLN Prabayar atau semacamnya. Input nomor Meter/ID Pelanggan.
Selanjutnya pilih nominal token pulsa listrik yang dikehendaki. Cek bahwa data Nama pemilik ID, nomor meter/ID pelanggan, dan nominal token yang akan dibeli sudah sesuai. Ketuk tombol Beli dan jangan lupa untuk memasukkan kode kode promo jika memiliki. Tentukan metode pembayaran yang dikehendaki. Bayar sesuai metode yang dipilih lalu verifikasi di aplikasi. Bila transaksi sukses maka kode token akan tertera di aplikasi.
Cara Mengisi Token Listrik PLN
Setelah 20 digit kode token di tangan, saatnya untuk diisikan ke meteran. Cukup dengan menekan tombol angka yang ada di bodi meteran sesuai urutan angka token yang diperoleh. Cek kembali angka yang sudah diinput tersebut sebelum menekan tombol ‘ENTER” di meteran. Namun jika ada kekeliruan ketika mengetikkan kode token, pengguna dapat menggunakan tombol “BACKSPACE” untuk menghapusnya.
Jika kode token pln prabayar yang diketikkan valid, otomatis di layar meteran akan ditampilkan pesan “ACCEPT” atau “BENAR”. Selanjutnya besaran kWh otomatis bertambah sesuai nominal yang dibeli. Sebaliknya jika di layar meteran ditampilkan pesan “REJECT” atau “GAGAL”, itu artinya kode token yang diinput keliru. Periksa lagi urutan angkanya dan ketik lagi ke meteran.
Untuk dipahami jika isi ulang daya listrik menggunakan token maka nilai token dan jumlah KWh yang diperoleh bisa tak sama. Adakalanya konsumen menanyakan mengapa daya listrik (KWh) yang diperoleh tak sesuai dengan nominal pembayaran. Misalnya konsumen membeli token Rp.100 ribu namun ketika diinput ke meteran jumlah kWh yang diperoleh di bawah 100 KWh. Hal tersebut dikarenakan adanya biaya-biaya yang dipungut seperti pajak, biaya administrasi, dan juga perhitungan tarif dasar.
Agar tak bingung, coba perhatikan bagaimana cara perhitungan token listrik. Misalnya konsumen membeli token pulsa listrik Rp.200.000 via ATM bank dan dikenakan biaya administrasi Rp 3.000. Listrik di rumah konsumen sendiri menggunakan daya 1300 VA dan ia berdomisili di Jakarta.
Cara menghitung token pulsa listrik prabayar pln yang didapat adalah sebagai berikut :
- Harga Pembelian Pulsa Token Listrik PLN Rp 200.000
- Biaya Administrasi ATM Rp 3.000
- Daya Listrik 1.300 VA dan termasuk dalam golongan mampu (R1M)
- Tarif dasar listrik per KWh Rp.1467,28
- PPJ untuk Jakarta sebesar 3%
- Sehingga perhitungannya adalah :
- Biaya administrasi: Rp.200.000 – Rp.3.000 = Rp.197.000
- Biaya PPJ : Rp.197.000 – ((Rp.197.000 x 3%) = Rp.191.090
- Maka nilai token yang tersisa sebesar Rp 191.090
- Jumlah kWh yang diperoleh : 191.090 / 1467,28 = 130,23 kWh
Sehingga jika konsumen membeli pulsa listrik token Rp.200.000 dan ia berdomisili di Jakarta dan daya listrik yang digunakan di rumah 1300 VA akan mendapatkan jumlah KWh sebanyak 130,23 kWh.
Cek Juga: Cara Cek Tagilan Listrik PLN
Dengan listrik prabayar konsumen akan lebih bisa berhemat dalam penggunaan daya. Hal ini karena mereka harus membeli dulu stroom atau daya listrik yang akan digunakannya berupa token pulsa listrik. Beda dengan listrik pascabayar yang digunakan dulu baru membayar yang cenderung kurang bisa mengendalikan penggunaan.