Hampir sebagian produsen smartphone akhir – akhir ini mulai mencari cara bagamana membuat body to screen rasio memiliki persentase sebesar mungkin agar membuat tampilan layar terlihat lebih lebar dengan dimensi smartphone yang sesuai dan terasa nyaman saat digenggam.
Walaupun kita tau bahwa Samsung sepertinya lebih nyaman (setidaknya untuk saat ini )masih mengeluarkan smartphone keluaran mereka dengan memasang bagian kamera depan pada sebuah notch yang ada di bagian atas layar, dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Beberapa produsen, seperti Vivo dan OPPO, telah membuat ide lain yaitu dengan membuat kamera depan yang digerakkan oleh motor , tetapi mereka mulai meninggalkan ide tersebut.
Yang lainnya, seperti Meizu dan ZTE’s nubia, malah membuang kamera depan sepenuhnya tetapi merekan meletakkan layar kedua di bagian belakang sebagai gantinya.
Jalan lain, yang mungkin masih mendapatkan sambutan, adalah yang diambil oleh Honor di Honor Magic 2 ini.
Dengan mengesampingkan bagaimana sub merk Huawei ini memberikan penjelasan mengenai AI dan kamera yang diusungnya, memang membuat sedikit keraguan , apakah mekanisme slider akan mengambil alih semua sistem yang kami sebutkan di atas.
Spesifikasi, Kinerja, dan Baterai
Tapi mari bersikap adil dalam hal ini, bahkan tanpa “fitur spesial” yang sudah saya sebutkan tadi ( Kamera depan dengan mekanisme slider ), Honor Magic 2 sudah melakukan keajaiban dalam perangkat kerasnya.
Smartphone Honor Play awal tahun ini memang diposisikan sebagai flagship monster oleh pihak Honor, tetapi Magic 2 ingin mengalahkannya dengan segala cara (kecuali pada bagian baterainya ).
Meskipun mereka memiliki resolusi layar 2340×1080 yang sama, panel Honor Magic 2 yang lebih besar yaitu sebesar 6,39 inci dengan mengabdikan seluruh permukaannya untuk panel layarnya, tidak ada notch yang terlihat merusak tampilan panel layarnya.
Kita akan membahas Lebih lanjut tentang itu nanti.
Dalam spesifikasi bawaannya, Honor Magic 2 menyaingi Huawei Mate 20 dan bahkan Huawei Mate 20 Pro.
Ketiganya didukung oleh Huawei yang membanggakan Chipset buatannya yaitu Kirin 980, salah satu dari prosesor 7 nm pertama dan juga yang pertama support Neural Processing Units (NPUs).
GPU Mali-G76 yang diusugnya juga berjalan seiring dengan mode Turbo GPU Huawei.
Magic 2 hadir dalam 6 atau 8 GB RAM dan 128 atau 256 GB dalam konfigurasi penyimpanannya.
Hal itu semua membuatnya mampu bekerja sama untuk menciptakan kinerja yang mulus dan nyaris tanpa cela.
Meskipun belum dapat mengalahkan Apple A12 dalam skor benchmark, hal ini tidak membuatnya terlalu buruk.
Bahkan lebih dari itu, dalam kinerja saat pemakaiaan sehari-hari, baik untuk penggunaan reguler maupun game, kami rasa sudah lebih dari cukup.
Honor Magic 2 yang menggunakan antar muka Huawei EMUI 9.0 juga membuatnya berjalan mulus dalam pengoprasiannya dan kita akan membahas Lebih lanjut tentang itu nanti.
Ada satu area di mana Magic 2 tampaknya gagal dalam eksekusinya yaitu dalam daya tahan baterai, dengan mengusung daya baterai sebesar 3.500 mAh.
Memang terbilang masih tertinggal dari Huawei Mate 20 yang mengunakan kapasitas 4.000 mAh atau bahkan Honor Play dengan kapasitas 3.750 mAh nya.
Dalam prakteknya, bagaimanapun, Honor Magic 2 mampu membuat dia terlihat lebih baik, bahkan lebih baik dari beberapa flagship yang terbilang lebih mahal.
Jika kita memaksimalkan dalam penggunaan Wi-Fi dan 4G LTE, browsing, gaming, dan banyak hal lain lagi smartphone ini dapat bertahan hampir 24 jam, bahkan mampu hingga satu setengah hari.
Dan jika Anda mendapati smartphone ini kehabisan daya baterai, semartphone ini dapat dicarge dengan pengisian 40 W Supercharge dan smartphone ini mampu mengisi daya dari nol hingga 50% hanya dalam lima belas menit.
Desain dan Tampilan
Dengan semua fakta yang ada , kita dapat mengali lebih dalam apakah smartphone Honor Magic 2 mampu membuat tampilan yang mempesona.
Memang tidak diragukan lagi jika Honor Magic 2 adalah smartphone premium, hal itu dapat terlihat saat Anda mulai mengambil smartphone ini, menghidupkannya dan melihat tampilan yang ditampilkan layarnya yang menutupi semua bagian depannya.
Prestasi yang mengesankan untuk perusahaan yang mereknya, hingga saat ini, dianggap sebagai ” cheap Huawei ” atau bisa dibilang smartphone murah.
Dengan adanya hal itu kita dapat melihat bahwa smartphone ini memiliki beberapa sifat yang ada pada smartphone premium.
Itu memang bisa dibilang sebuah anugerah dan juga kutukan karena keduanya memberikan kesan perangkat yang kokoh tetapi juga membuatnya lebih berbahaya jika dioprasikan dengan satu tangan.
Lapisan kaca pada bagian belakangnya juga membuat kita agak khawatir saat memegangnya , karena bisa membuat smartphone ini mudah tergelincir dari tangan, tetapi hal itu juga mempunyai sisi positif dalam hal tampilan yang terlihat indah, ya setidaknya sampai noda sidik jari menutupinya.
Pada bagian Kaca tepi yang bisa dilihat melengkung kembali menggunakan skema warna gradien yang sama yang tampaknya menjadi mode di kalangan produsen Cina saat ini meskipun efeknya menjadi lebih licin saat digenggam.
“Mystical Magic” hitam misalnya, benar-benar hanya akan menampilkan tampilan warna alaminya di bawah cahaya yang terang.
Di hampir semua kondisi pencahayaan lainnya, hanya akan terlihat hitam mengkilap.
Dan anehnya, Honor mengirimkan casing tambahan yang berbahan plastik keras dalam pembeliannya.
Sayangnya hal itu menyembunyikan gradien warnanya di bawah lapisan warna bawaan casingnya yaitu matte black.
Setiap keputusan desain yang dibuat untuk Honor Magic 2 benar-benar dibuat untuk memberikan pengalaman layar penuh tanpa mengorbankan keseluruhan pengalaman di dalamnya.
Ini benar-benar ditunjukannya karena Magic 2 memiliki layar yang paling indah dan mata anda akan dibuat takjub olehnya, tidak ada tampilan notch yang menggangu dan nyaris tidak terlihat adanya bazel yang terlihat.
Ketika Anda memiliki model layar seperti ini, Anda hanya akan melihat sedikit batas yang akan terlihat menonjol.
Untungnya, hal tersebut tidak terlalu terlihat, bahkan pada bagian dagu smartphone ini hanya menampilkan bazel yang sedikit tebal dari sisi lainnya.
Tampilan Layarnya terlihat terang dan cerah, terutama pada pengaturan maksimal.
Hal itu dikarenakan pengunaan panel layar AMOLED, yang membuat kontras sangat baik dan warna hitam yang begitu dalam benar benar terlihat sempurna.
Sebagian dari Anda mungkin tidak akan terlalu banyak yang menerapkan pengaturan tema dengan warna gelap, bahkan jika hal itu membuat konsumsi daya lebih hemat.
keindahan layar Magic 2 baru benar-benar akan lebih terlihat dengan latar belakang dan tema yang lebih berwarna karena warna yang lebih gelap dapat dengan mudah disalahartikan sebagai bezel smartphone.
Dengan semua yang kita bahas di atas bukan berarti Smartphone Honor Magic 2 tidak memiliki kekurangan dalam masalah desain dan fiturnya.
Disini kita tidak melihat adanya pengisian nirkabel, walaupun dengan tidak adanya fitur itu memang tidak terlalu menggangu sekali, tetapi yang lebih disayangkan tidak disematkannya headphone jack.
Untungnya pihak Honor menyertakan adaptor USB C ke headphone 3,5 mm di kotak pembeliannya, meskipun tidak termasuk earphone nya.
Dan ada kekurangan yang lain lagi pada Honor Magic 2 yaitu tidak memiliki reting ketahanan air atau debu.
Slider
Mekanisme slide Honor Magic 2 dan layar tanpa bingkai merupakan dua sisi yang sama – sama tidak bisa dipisahkan.
Keduanya adalah fitur yang paling eye-catching dari smartphone ini dan masing-masing ada karena yang lain.
Slider adalah jawaban Honor untuk pertanyaan tentang cara terbaik menyembunyikan dan memunculkan sensor kamera menghadap ke bagian depan pada smartphone layar penuh.
Diakui, hal ini membuatnya lebih baik dibandingkan dengan implementasi bermotor karena hampir tidak ada penundaan dalam menggeser ke atas atau ke bawah.
Ini juga bisa dibilang lebih kuat, karena tidak ada motor yang akhirnya bisa aus dan membuat mekanisme tersebut rusak.
Honor membanggakan “mekanisme geser kupu-kupu yang canggih” yang menggunakan empat track, dua di setiap sisi, dan trek pendukung tambahan untuk menjaga gerakan geser tetap mulus, stabil, dan, mudah-mudahan, lebih tahan lama.
Di sisi lain, itu juga membuat resiko turun lebih cepat menjadi lebih terjaga.
Karena ketika melihat kamera elevating menjadi aus setelah beberapa saat, hal itu karena slider dapat dengan mudah menjadi mainan karena sering digunakan.
Namun, menggeser layar ke bawah tidak mudah, karena ini membutuhkan ibu jari Anda untuk menekan lebih keras pada kaca untuk mendapatkan pegangan yang lebih baik.
Jika tidak, Anda akan membuat diri Anda frustrasi karena bukannya layar yang meluncur melainkan ibu jari anda yang meluncur pada bagian kaca yang halus.
Ini juga bermasalah ketika layar sudah dihidupkan, karena gerakan terkadang dapat memicu roll pada tampilan atau ketukan saat Anda tidak pernah menginginkannya.
Honor Magic 2 memang tidak kebal dari bahaya hal itu juga yang dialami oleh Vivo NEX S dan OPPO Find X dalam hal ketahanan terhadap debu dan kotoran.
Memang itu tergantung pada lingkungan sekitar, hampir terlalu mudah untuk mengumpulkan partikel-partikel semacam itu di antara bagian-bagian yang licin, yang pada akhirnya akan membuat jejak pada bagian tersebut yang tidak mudah untuk dibersihkan.
Hanya waktu dan penggunaan yang lebih lama untuk mengetahui apakah itu akan menimbulkan risiko pada smartphone itu sendiri.
Kamera
The Honor Magic 2 memiliki enam kamera yang dibanggakannya.
Memang jika kita lihat beberapa bulan yang lalu, pernyataan itu akan memiliki dampak yang lebih besar.
Akhir-akhir ini model – model smartphone di pasaran memang sedang berlomba untuk memiliki jumlah kamera terbanyak. “Secara total” yang menjadi frase kunci di sini, karena Honor membuatnya terlihat tidak terlalau berlebihan.
Hanya ada tiga kamera di belakang dan tiga kamera di depan, dan tidak semuanya dapat digunakan secara langsung saat mengambil foto biasa atau selfie.
Misalnya, sensor dengan hitungan megapiksel tertinggi di belakang dimaksudkan untuk membantu kamera utamanya.
Sensor tersebut adalah CMOS monokrom 24 megapiksel yang bekerja bersama-sama dengan kamera 16 megapiksel f / 1.8.
Sedangkan kamera ketiga, bisa dikatakan, adalah sensor CMOS 16 megapiksel lain, tetapi yang satu ini dibuat dengan lensa sudut ultra-lebar berukuran f / 2.2 117 derajat.
Disamping itu, kamera Magic 2 cukup mengesankan pada pengaturan otomatis.
Hal ini dapat menghasilkan gambar yang terang dengan detail yang kaya, meskipun HDR Otomatis memang cenderung berlebihan.
Autofokus juga sedikit agresif dan kurang halus, yang paling jelas ketika mencoba mengambil bidikan bokeh (“Mode aperture” di aplikasi kamera), di mana subjek tiba-tiba menjadi buram walaupun kita tidak menginginkannya sama sekali.
Bagian terbesar sihir pada kamera Magic 2 tentu saja adanya bantuan AI.
Hal ini dapat membuat kamera memiliki mode pengenalan lingkungan dan dapan menyesuaikannya sesuai lingkungan foto yang akan diambil.
Hal itu dapat dilihat, terutama ketika mengenali makanan atau lanskap atau langit mendung.
Ia bahkan dapat mengenali ruangan, yang tampaknya menjadi adegan fallback ketika mencoba mengambil foto narsis di dalam ruangan.
Kamera depan pada Magic 2 bukanlah sebuah kamera sepenuhnya tetapi yang membanggakan tiga sensor memiliki tipikal yang berbeda.
Hanya ada satu kamera utama, 16 megapiksel. Dua lainnya sama-sama kamera inframerah 2 megapiksel yang ada untuk foto selfie, emoji 3D, dan, yang lebih penting, pengenalan wajah.
Kamera depan juga mendapat manfaat dari bantuan AI, baik dalam pengenalan lingkungan yang akan difoto dan “mode beutify” yang terkenal.
Pada pemakaian foto selfie, untungnya, kurang agresif daripada versi yang ada pada Honor 8X, karena dapat menghasilkan selfies yang lebih baik yang sebenarnya lebih dekat dengan kenyataan.
Biometrik
Biometrik adalah salah satu fitur yang membuat Honor Magic 2 berbeda dari rival terdekatnya, termasuk Xiaomi Mi Mix 3 yang menerapkan faktor bentuk slider yang serupa.
Pada Vivo NEX S juga memiliki scanner sidik jari di layar tetapi tidak ada pengenalan wajah sementara OPPO Find X memiliki pengenalan wajah 3D tetapi tidak ada pemindai sidik jari.
Xiaomi Mi Mix 3, di sisi lain, memang memiliki scanner sidik jari yang dipasang di belakang dan pengenalan wajah tetapi tidak mengambil langkah ekstra untuk menggunakan teknologi cahaya terstruktur ala Face ID Apple.
Memang menjadi kehormatan, tentu saja, karena dapat mengklaim memiliki semuanya.
Tetapi meskipun memiliki Fingerprint on Display (FoD) yang lebih besar dan dua sensor inframerah untuk membantu memetakan wajah, ini bisa benar-benar menjadi pengalaman yang membuat frustrasi.
Jari-jari kotor dan sudut-sudut aneh dapat membuat kurang maksimalnya pemindai sidik jari sementara pencahayaan yang lebih gelap tampaknya membuat pengenalan wajah tidak terbaca dengan baik.
Untungnya, layar membantu menyinari wajah Anda jika otentikasi biometrik gagal sepenuhnya pada saat yang bersamaan. Dengan kata lain, Anda setidaknya memiliki opsi yang lain.
Memang sensor Fod ini bukan yang tercepat. Apalagi dengan kombinasi Anda harus slide layar ke bawah terlebih dahulu ditambah sedikit keterlambatan dalam pengenalan wajah juga membuat pilihan itu kurang responsif.
Di sisi lain, Anda akan merasa nyaman memiliki pemindai sidik jari di bagian depan, sehingga Anda tidak perlu mengangkat telepon atau menatapnya hanya untuk melihat apa yang ada di layar, atau bahkan menggunakannya saat smartphone ini tergeletak menghadap ke atas di meja Anda.
Perangkat lunak
Saya tidak akan berbasa-basi di sini. Huawei EMUI, yang disematkan pada Honor Magic 2, adalah sesuatu yang unik.
Pada tampilan awal, Honor Magic 2 memiliki 36 ikon di layarnya, tiga di antaranya adalah folder yang menampung ikon sampai 30 lebih.
Mereka yang kurang menyukai Samsung karena kustomisasi dan bloatware yang berat harus melihat apa yang dapat diaplikasikan pada smartphone ini.
Agar adil, pengguna Huawei dan Honor mungkin menyukainya. Karena hal ini benar-benar pengalaman pengguna yang dirancang untuk pasar yang berbeda.
Namun, sistem itu sendiri terlalu berlebihan pada fungsi dan fitur nya, mungkin beberapa dari Anda dapat dengan mudah memakainya dalam satu kali pemakaian.
Smartphone Magic 2 adalah salah satu smartphone baru yang diluncurkan dengan Android 9.0 Pie memang anda tidak akan langsung menyadarinya, kecuali Anda menggali jauh ke dalam aplikasi Pengaturan.
Meskipun memiliki begitu banyak pilihan, Magic 2 secara ironis nyaris tidak memiliki sesuatu yang lain saat anda menjalankan aksi slider.
Anda hanya dapat mengaturnya untuk tidak melakukan apa pun atau untuk meluncurkan asisten pintar YOYO baru Honor.
Anda bahkan tidak dapat meluncurkan aplikasi kamera secara langsung untuk membuka mode selfie hanya dengan menggeser layar ke bawah.
Ini seperti versi Honor dari tombol Bixby yang terkenal.
Sayangnya, YOYO hanya dapat mengerti dan berbicara dalam bahasa Mandarin pada saat ini, jadi tidak ada kesempatan untuk menguji seberapa pintar aplikasi tersebut.
Kesimpulan
Smartphone Honor Magic 2 pasti memiliki faktor “Wow!” daripada Vivo NEX S dan keindahan yang ada pada OPPO Find X.
Namun ada beberapa hal yang jauh lebih baik daripada keduanya, memberikan kinerja yang kompetitif, mekanisme yang lebih kuat, dan banyaknya fitur yang ada.
Hal ini dapat menjadinya salah satu ponsel Android terbaik tahun ini.
Namun ini bukan merupakan smarphone yang sempurna 100%, ada beberapa kekurangannya seperti tampilnya ikon sidik jari saat layar dipadamkan, kurangnya ketahanan air dan debu, dan yang paling tidak terduga yaitu dihilangkannya headphone jack 3.5 mm, juga kurangnya pilihan untuk menggunakan aksi geser untuk hal yang lain, membuat Honor Magic 2 benar-benar hanya smartphone yang membuat fantasi yang dibuat nyata.
Kelebihan
- Layar Full Screen yang cantik
- High-end flagship performance
- Masa pakai baterai yang mengesankan
- Kamera yang andal
- Addictive fidget toy
Kekurangan
- Tidak ada reting ketahanan air dan debu, jack 3,5mm dan pengisian nirkabel
- Bloated default experience
- Pilihan terbatas saat memicu slider
HONOR MAGIC 2 | SPESIFIKASI |
NETWORK |
|
BODY |
|
DISPLAY |
|
PLATFORM |
|
MEMORY |
|
KAMERA UTAMA |
|
KAMERA SELFIE |
|
SOUND |
|
SAMBUNGAN |
|
FITUR |
|
BATERAI |
|
WARNA |
|
HARGA |
|